Sunday, April 21, 2013

Cara Membuat Iklan | Advertise Lebih Menarik

,
Membuat iklan adalah sebuah keharusan untuk menarik pelanggan. Tanpa iklan yang menarik, maka produsen akan kesulitan menjual barang dagangannya. Ada berbagai cara untuk membuat iklan, namun banyak orang yang mengatakan bahwa lebih sederhana lebih, lebih baik. Pernyataan ini beralasan sebab kita sebagai konsumen akan lebih tertarik dengan iklan sederhana daripada iklan rumit dan susah untuk dicerna. Namun simpel bukan berarti iklan harus datar, tidak bergairah, dan biasa-biasa saja. Justru dalam keserderhanaan tersebut, ikan harus dibuat seatraktif mungkin. Berikut ini adalah beberapa cara membuat iklan :

  1. Untuk membuat iklan yang menarik, ciptakan tagline yang seduktif, yang memaksa alam bawah sadar untuk mengingat hal tersebut. Coba bandingkan kedua tagline ini , “Obat kuat pria, untuk kepuasan suami istri” dengan “Obat kuat pria, ganyang istri sampai puas!”. Terlepas dari positif atau negatif kedua kalimat ini, orang akan cenderung lebih mengingat tagline kedua. Ingatlah bahwa ada kekuatan mulut-ke-mulut pada sebuah tagline. Artinya jika sebuah tagline menggelitik banyak orang untuk berkomentar, maka ini akan menjadi pembicaraan banyak orang, dan hasilnya adalah promosi gratis. Ada banyak tagline iklan yang mungkin anda ingat, namun tagline berikut ini pernah sangat booming hingga ke dunia maya, “Kemarin saya lemas atas bawah, namun semenjak berobat ke klinik *****, sekarang istri saya yang lemas setiap kali tempur”. Ini sempat menjadi perbincangan seru pada netter dan diubah menjadi plesetan-plesetan. Ini secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan karena banyak orang penasaran. Tagline yang baik adalah sekitar 10 kata atau kurang. Namun bisa lebih asalkan menarik dan tidak membosankan. Intinya adalah buat seinovatif mungkin, namun jangan kasar, berbau sara, menyinggung orang lain, dll.
  2. Untuk membuat iklan yang memorable, sebaiknya hindari meniru produk lain. Dalam dunia iklan, penjiplak tidak akan lebih sukses daripada aslinya. Namun hal ini berbeda dengan produk. Jika sebuah produk dilempar ke pasaran dan booming, maka imitasinya akan banyak beredar dan menyaingi aslinya. Untuk tagline, anda tidak perlu takut. Jika produk anda memiliki tagline A, maka orang yang mendengar tagline tersebut akan langsung teringat oleh produk anda. Buatlah tagline yang fresh dan belum dipergunakan oleh iklan lain sebelumnya.
  3. Pakai teknik persuasif. Yang pertama adalah memakai nalar sehat, yaitu mengajak orang lain untuk memikirkan faedah dari sebuah produk atau jasa. Saat orang menyadari sebuah produk sangat bermanfaat, ia akan tertarik untuk membelinya. Anda juga bisa membuat iklan dengan menyelipkan unsur humor ke dalamnya. Jika anda hobi menonton TV, coba catat iklan apa saja yang membuat anda “ngakak” setiap hari. Banyak iklan yang dibuat agar kita menjadi tersenyum bahkan sampai tertawa terbahak-bahak. Tipe iklan seperti ini biasanya akan bertahan lebih lama di pikiran seseorang, sehingga secara tidak langsung meningkatkan konversi penjualan. Membuat iklan yang sifatnya repetisi juga cukup efektif. Anda tentu pernah sebuah iklan yang diputar berulang-ulang dalam waktu bersamaan. Daripada membuat iklan yang panjang, beberapa produsen lebih memilih iklan pendek yang ditampilkan berulang-ulang. Ini juga cukup membuat kita sebagai konsumen lebih ingat pada iklan tersebut.
  4. Perhatikan target konsumen. Percuma membuat iklan mahal-mahal jika tidak sesuai target konsumen. Contoh yang paling simpel adalah iklan untuk target anak-anak. Cara anak-anak berpikir berbeda dengan orang dewasa. Anda tidak akan berhasil menarik anak-anak jika membuat iklan dari sudut pandang orang dewasa. Untuk sukses menargetkan konsumen anak-anak, buat iklan yang sederhana agar mereka lebih mudah mencernanya, padukan dengan benda favorit mereka (boneka, mobil-mobilan, dan mainnya lainnya), masukkan karakter favorit anak-anak (superhero, disney princess, hewan, film kartun), warna yang mentereng karena anak suka desain yang mencolok, dan berbagai hal lain yang merepresentasikan anak-anak. Ini sangat membantu untuk meningkatkan keingintahuan mereka terhadap iklan yang mereka lihat. Hal ini juga berlaku untuk target konsumen lainnya, baik berdasarkan gender, usia, strata sosial, dsb.
Read more →